Seks ? everybody needs sex (gak munafik), yang jadi persoalan dsni bukan masalah seksnya , tapi lebih akibat dari perilaku seks itu sendiri…banyak loh masyrakat yang kasi cap kalo jadi gay pasti rentan HIV/AIDS or gay itu suka drugs, bener gak sih kyk gtu ??
Memang yang namanya manusia itu butuh seks, bahkan seks dimasukin dalam kebutuhan primer manusia. tapi biarpun merupakan kebutuhan primer bukan berarti kita bisa muasin nafsu seks kita anytime n anywhere seperti nafsu makan n minum. tapi meskipun gitu ya banyak orang2 yang kadang gak pikir panjang klo nafsu seks uda ke ubun2, pasti deh cari pelampiasan..n ini berlaku juga buat para homoseks, seperti yang udh saya jelasin d blog saya sebelumnya kalo secara fisik homoseks sama dengan hetero begitu dari sisi biologis, yang beda cuma tempat pelampiasannya aja:D
and FYI nggak semua gay/lesbi/biseks itu doyan free sex…banyak dari gay/lesbi/biseks yang nggak pernah ML karena mereka cuma mau ML ma BF/GF mereka aja…(mereka juga kyak hetero yang punya rasa setia). tapi kok masyarakat bisa punya streotipe klo homo itu pasti deh ujung2nya mati kena HIV/AIDS ? kalo boleh saya jawab itu semua berakar dari banyaknya kasus para homoseks yang meninggal karena HIV/AIDS, tapi kan penyebabnya blum tentu karena free seks ? bisa saja karena mereka drugs. di industri film porno, gayporn industry itu lebih concern dengan safe sex, ini sebenarnya merupakan satu bukti real kalo homoseks peduli ttg kesehatan mereka jadi kalo ditanya bener gak homoseks itu rentan HIV/AIDS ? menurut saya itu semua kembali ke individu masing2, sama halnya seperti homoseks, kalo para hetero lakuin free sex mereka juga ya rentan tuh kena HIV/AIDS jadi HIV/AIDS bukan cuma punya para homoseks ajaaa …trus gmna dengan drugs ???
Menurut buku yang saya baca gak semua homoseks itu makek obat lo ya…kebanyakan dari mereka yang drugs itu sebagai bentuk pelampiasan akibat penolakan keluarga dan lingkungan mereka, ya iyalah gimana mereka nggak mau drugs wong kalo ketauan anaknya jadi homo orang tua biasanya langsung mencaci maki anaknya, mengurung mereka di kamar, memperketat pengawasan, n paling ekstrem diusir dari rumah, padahal loh mereka itu pengen dimengerti n dihargai seperti apa adanya mereka bukan dihina ato dicaci maki, so menurut saya nggak nyalahin klo mereka jdi pemake, wong diluar rumah sono mereka lebih bisa diterima oleh orang2 yang lebih memahami mereka (nggak mesti teman2 yang senasib), trus pas mereka ditawarin drugs, entah sebagai bentuk solidaritas or untuk ilangin stress mereka mulai mencoba n lama lama timbul rasa ketagian….padahal menurut saya coba deh ortu yang tau anaknya memiliki orientasi seksual berbeda melakukan komunikasi dengan anaknya, meskipun saya tau sulit sekali buat orang tua untuk nerima kenyataan yang terjadi pada anaknya, tapi bukankah jika tuhan memberimu kekurangan, dia pasti memberimu kelebihan ??
Jadi menurut saya daripda mengusir, menghina or mencaci maki anaknya, lebih baik orang tua membantu anak-anak mereka menemukan potensi diri mereka dan mendukung mereka untuk berprestasi di setiap bidang yang disenanginya (tentu aja selama hal itu baik), karena seperti para hetero, mereka juga dapat berprestasi dalam bidang yang ditekuninya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar